Citra Keanggunan Seni Dunia Dokumentasi

Thursday 31 January 2013

Tips Fotografi Pernikahan: Contoh & Tips Foto Pose Pengantin Berdua



Berdasarkan pengalaman kami, memotret pengantin berdua itu gampang-gampang susah. Gampang karena pas kebetulan pengantinnya suka di foto, ‘narsis’ atau ‘banci kamera’. hehehe… sehingga kita tinggal jepret saja mereka sudah berpose yang unik dan asik.
Yang paling tidak enak itu, jika pengantinnya kebalikannya. Senyum pun serasa terpaksa. Diminta pose begini atau begitu sulitnya minta ampun. Kadang mereka merasa tidak percaya diri (PeDe) atau malu kalau sudah lihat kamera kita.
Nah, kita bahas sedikit soal pengantin yang sulit di foto ini. Saya ada beberapa tips fotografi pernikahan buat kawan-kawan fotografer pernikahan (wedding photographer) supaya kondisi pengantin seperti apapun tetap bisa mendapatkan gambar yang menyenangkan dan sesuai harapkan kita.

Pertama, kita selaku fotografer harus paham kondisi dan situasi pasangan pengantinnya. Kenali psikologis mereka dengan baik. Langkah awalnya, kita harus mengenalkan diri, melakukan pendekatan, dan ngobrol sebelum acara dimulai atau disela-sela acara berjalan asalkan tidak mengganggu jalannya acara. Komunikasi ini sangat penting. Pengalaman saya, hampir semua klien kami kenal di lokasi karena sebelumnya komunikasi via email, phone, BBM atau facebook. Oleh karena itu, kami harus mengenalkan diri. Yakinlah, bahwa tidak ada pasangan pengantin dan keluarganya yang tidak enak komunikasinya. Tanamkan dalam diri kita selaku fotografer supaya langkah selanjutnya kita terasa mudah.

Kedua, kita harus tau informasi penting mengenai pengantin yang akan kita potret. Pengantin yang agak sulit di foto pasti memiliki alasan mengapa mereka sulit di foto. Entah karena si pengantin wanita sedang menstruasi, tidak PeDe karena jerawatnya sedang bertumbuh subur, atau mungkin karena tidak percaya diri dengan beberapa bagian wajah atau tubuhnya yang dirasa kurang sempurna baginya. Kalau pengantin pria, memang rata-rata kaku dan tidak suka berpose di kamera. Tips-nya, dekati pengantin wanita, minta supaya pasangannya diajak berpose bersamanya.

Ketiga, saya sering menemukan, pengantin berdua sulit berpose, berbagi senyum atau bahkan tertawa karena anggota keluarganya sudah tidak lengkap lagi, entah ibu atau bapak pengantin sudah meninggal salah satunya atau bahkan keduanya. Yang lebih berat lagi adalah, jika pernikahan mereka tidak mendapatkan restu seluruh keluarga besarnya. Ini sungguh-sungguh butuh kesabaran dan pengalaman kita untuk melakukan pendekatan ke mereka.

Keempat, mulailah dari diri kita sebagai fotografer. Kalau kita tidak mau tersenyum atau berbagi tawa dan kebahagiaan bersama mereka, bagaimana klien atau pengantin yang akan kita foto bisa bahagia? Mari kita mulai dari diri kita ya. Nikmati pekerjaan kita. Buang dan lupakan segala sesuatu diluar pekerjaan kita hari itu. Lupakan capek dan lelah demi kepuasan klien kita. Tersenyumlah selalu… :)
Oh iya satu hal lagi.  

Ingat, pada hari pemotretan itu, sebenarnya antara kita selaku fotografer dan pengantin adalah saling membutuhkan. Kita butuh foto yang bagus dan menarik serta enak dilihat oleh siapapun yang melihatnya, pengantin juga sama kan? Nah, dekati dan ajaklah pasangan pengantin berdua untuk merealisasikannya bersama ya… :)



 After Wedding Dini & Imam

No comments:

Post a Comment