Jl Karanglo no 32 Kotagede Yogyakarta 55173 Telp (0274) 370606, 7439150, 08121576665
Citra Keanggunan Seni Dunia Dokumentasi
Wednesday, 20 February 2013
Tuesday, 19 February 2013
3 Style Pada Fotografi Wedding
Fotografi wedding
mungkin semua orang kenal dengan istilah itu, yaitu mengacu kepada
fotografer amatir atau profesional yang selalu memotret acara
pernikahan. Tapi tahukah Sobat bahwa fotografi wedding ini ternyata memiliki style
atau gaya-nya masing-masing, seperti fotografi tradisional, reportase,
kontemporer, dokumenter, photojournalistic, dll . dari semua itu hanya 3
style saja yang sebagian besar diterapkan oleh para fotografer wedding walaupun ada juga fotografer yang menawarkan semua gaya diatas.
1. Fotografi Wedding Tradisional
Style yang satu ini mungkin sudah akrab
di telinga Sobat, dimana fotografer mengambil hampir seluruh kegiatan
seremoni mulai dari kedatangan tamu, upacara adat, memotret kedua
mempelai hingga foto keluarga dengan gaya lebih formal atau klasik
kontemporer.
Sobat tidak mungkin menemukan gaya jingkrak-jingkrak ataupun gaya melompat disini. Style fotografi wedding traditional ini sangat disukai oleh generasi tua, dimana biasanya yang mereka ukur
bukanlah unik atau tidaknya suatu foto, namun lengkap atau tidaknya
acara pernikahan yang diambil oleh sang fotografer.
2. Fotografi Dokumenter, Jurnalistik atau Liputan Pernikahan
Style fotografi ini juga sudah mulai diminati oleh para fotografer wedding, karena style dokumenter, jurnalistik atau liputan pernikan ini akan menghasilkan fotografi yang paling emosional dan alami.Style fotografi dokumenter pada pernikahan memiliki gaya informal dibandingkan dengan style
fotografi wedding tradisional, karena style ini cenderung memiliki
sedikit interaksi secara langsung baik dengan pengantin ataupun tamu. Pemotretan banyak dilakukan secara
‘candid’ karena fotografer akan berusaha menangkap moment pernikahan
se-alami mungkin, sehingga mereka jarang menggunakan flash.
3. Kontemporer Wedding Fotografi
Style ini adalah percampuran antara fotografi wedding tradisional dan fotografi dokumenter,
dimana fotografer berusaha mengambil gambar secara formal maupun
informal. Mereka akan mencari waktu-waktu tepat untuk mendapatkan gambar
secara teratur, dan dilain pihak mereka akan mengatur pengantin dengan
berbagai pose untuk mendapatkan gambar terbaik.
Untuk mendapatkan kesan yang berbeda dari
fotografi tradisional, biasanya mereka akan mencari sudut pandang
tertentu sehingga menghasilkan gambar yang sama sekali berbeda dengan
style fotografi wedding tradisional.
Dengan style kontemporer wedding
fotografi, akan menghasilkan lebih banyak foto yang nantinya akan
digabung dalam beberapa album pernikahan, dan membagi album-album
tersebut menjadi beberapa judul seperti acara formal, foto keluarga dan
foto pose pengantin.
Wednesday, 13 February 2013
Tuesday, 12 February 2013
Mengenal candid photography
Candid photography adalah seni fotografi yang mengandalkan kepekaan
seorang fotografer dalam melihat suatu obyek foto yang menarik dan
membidiknya. Obyek foto biasanya tidak ’sadar’ kamera, sehingga hasil
foto akan terlihat lebih spontan dan natural. Hasil foto candid biasanya
bernilai jual tinggi, terutama yang memiliki moment foto yang bagus.
Fotografi jenis ini sering diidentikkan dengan Papparazi karena cara fotografer mengambil foto tanpa sepengetahuan obyek foto. Namun, ada foto-foto candid yang diambil sepengetahuan objek foto seperti dalam acara pernikahan, ulang tahun atau fotografi jalanan dimana fotografer telah melakukan pendekatan personal terhadap objek sebagai etika sopan santun jika memungkinkan.
Candid photography, dapat dilakukan secara spontan maupun terencana. Misalnya, fotografer sudah tahu ada selibriti yang sedang berlibur di suatu pulau bersama pasangan barunya. Fotografer tersebut mengikutinya dan bersembunyi di semak2, lalu mengambil foto, ini adalah foto candid yang terencana. Sementara foto candid yang tanpa rencana, misalnya snapshot di jalan raya yang kebetulan fotografer lewati dalam sebuah perjalanan. Atau saat fotografer berada di sebuah kawasan wisata melihat sebuah obyek foto yang menarik, lalu secara spontan membidiknya dengan kamera seadanya yang dia bawa.
Menghasilkan foto candid memang perlu ketajaman insting seorang fotografer. Sehingga hasil jepretan candid fotografi memiliki nila seni dan mengandung nilai history yang cukup tinggi. Semakin sering hunting foto, insting seorang fotografer akan semakin terasah.
Sumber : dari berbagai sumber
Fotografi jenis ini sering diidentikkan dengan Papparazi karena cara fotografer mengambil foto tanpa sepengetahuan obyek foto. Namun, ada foto-foto candid yang diambil sepengetahuan objek foto seperti dalam acara pernikahan, ulang tahun atau fotografi jalanan dimana fotografer telah melakukan pendekatan personal terhadap objek sebagai etika sopan santun jika memungkinkan.
Candid photography, dapat dilakukan secara spontan maupun terencana. Misalnya, fotografer sudah tahu ada selibriti yang sedang berlibur di suatu pulau bersama pasangan barunya. Fotografer tersebut mengikutinya dan bersembunyi di semak2, lalu mengambil foto, ini adalah foto candid yang terencana. Sementara foto candid yang tanpa rencana, misalnya snapshot di jalan raya yang kebetulan fotografer lewati dalam sebuah perjalanan. Atau saat fotografer berada di sebuah kawasan wisata melihat sebuah obyek foto yang menarik, lalu secara spontan membidiknya dengan kamera seadanya yang dia bawa.
Menghasilkan foto candid memang perlu ketajaman insting seorang fotografer. Sehingga hasil jepretan candid fotografi memiliki nila seni dan mengandung nilai history yang cukup tinggi. Semakin sering hunting foto, insting seorang fotografer akan semakin terasah.
Sumber : dari berbagai sumber
Subscribe to:
Posts (Atom)